Dari representasi simbolik menuju representasi substantif : potret representasi konstituensi dan komunikasi politik anggota Dewan Perwakilan Daerah / Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Abdur Rozaki penulis Fatih Gama Abisono editor Sunaji Zamroni penulis Titok Hariyanto penulis Zainal Anwar, M. penulis text Yogyakarta : Institute for Research and Empowerment (IRE), 2014 ind Munculnya Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan koreksi atas kegagalan model Utusan Golongan maupun Utusan Daerah yang berlangsung pada masa Orde Baru. Utusan Golongan dan Utusan Daerah dalam perjalanan lembaga perwakilan di Indonesia banyak mengalami penyimpangan sehingga tidak lagi efektif, tidak demokratis dan tidak mencerminkan utusan golongan dan utusan daerah. Sistem ketatanegaraan Indonesia menjadi bikameral (dua kamar), yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan DPD. Bibliografi : halaman 137-144 1. Pendahuluan 2. demokrasi representasi dan komunikasi politik 3. lanskap dan area Indeks Komunikasi URN:ISBN:978-979-9818-19-5